Evolusi Drupal Dari Versi 1 Hingga 9
Drupal dimulai sebagai forum dari beberapa orang teman untuk memonitor koneksi internet shared, “dimana pada waktu itu biaya internet sangat mahal dan mereka membaginya agar lebih murah,” menurut Jared Whitehead. Dan sekarang evolusi Drupal menjadikannya sebagai salah satu content management system (CMS) yang paling banyak digunakan di internet, bersaing dengan WordPress dan Joomla.
Pada artikel kali ini, kami akan membahas evolusi Drupal dari versi 1.0 sampai 8.0.
Drupal 1.0
Drupal 1.0 memiliki 18 module inti, dan setiap module ini merupakan file PHP. Kita bisa memasukan kode ke dalam salah satu hook yang ada pada module. Admin hook hanya dapat digunakan oleh administrator. Sudah ada file tema di dalam core, dan kita bisa membuat tema kita sendiri. Dengan temah kita bisa menentukan warna, markup, layout dan posisi block. Untuk memodifikasi database, kita bisa mengimpor file SQL. Beberapa fitur Drupal 1.0: Diary sebagai blog, Accounts, Comments, Search, RDF headlines, dan Calender sebagai archive. Dan yang terpenting siapa saja dapat menjadi kontributor.
Drupal 2.0
Drupal 2.0 merupakan update besar yang membawa fitur translasi, yang memungkinkan penggunakan untuk membuat atau menulis ulang situs dalam bahasa lain. Drupal versi 2.0 juga menghadirkan lebih banyak Notes kedalam framework dengan menambahkan User ratings, section for stories, dan user permission system.
Drupal 3.0
Drupal 3.0 menjadi yang pertama menggunakan Node, dan menjadi unit utama untuk konten. Semua tipe konten seperti story, book, diary, forum, blog menjadi bagian node, yang dapat diatur melalui module node. Penggunakan dapat membuat semua tipe konten sebagau node. Dengan module node pengguna dapat mengatur bagaimana tipe konten dikonfigurasi dan menentukan bagaimana blog post akan ditampilkan.
Drupal 4.0
Generasi keempat dari Drupal ini memperkenalkan module Taxonomy, yang menggantikan meta tags dan attributes. Taxonomy merupakan module untuk mengatur dan mengklasifikasi keyword yang dalam sistem lain dikenal sebagai kategori, tags atau metadata.
Drupal 4.1 – 4.7
Pada fase ini banyak sekali perkembangan dan modifikasi, termasuk module e-commerce pertama yang diperkenalkan pada versi 4.4. Dan beberapa fitur seperi: Module profile, template tema, menu, peningkatan fitur translasi, dan editor WYSIWYG (What You See Is What You Get).
Di fase ini Drupal digunakan oleh lebih banyak pengguna dengan basis yang lebih luas. Versi 4.2 membawa dukungan Microsoft SQL server. Dan pada versi 4.7 juga menggunakan form API baru, yang menawarkan kebebasan untuk bermain dengan berbagai bentu form di Drupal.
Drupal 5.0
Drupal 5.0 menawarkan fitur yang paling popular jQuery, JavaScript library yang membuat pembuatan kode HTML menjadi lebih mudah. Drupal langsung menggunakan jQuery, dan sekarang menjadi standar web.
Drupal 6.0
Sistem menu ditulis lagi dari awal, dan dibuat untuk menjadikannya lebih mudah untuk digunakan. Administrator kini dapat drag-and-drop beberapa fitur termasuk block, menu item dan taxonomy. Sistem bahasa juga diperbaharui dan mendukung bahasa left-to-right, dan keseluruhan membuat pengguna dengan bahasa non Inggris menjadi lebih mudah menggunakannya. Selain itu fitur keamanan juga ditingkatkan dengan module Update Satus, yang secara otomatis mengecek ketersedian update dan memberi peringatan jika ada update keamanan yang terlewat atau update versi terbaru.
Drupal 7.0
Dalam jangka waktu tiga tahun dari versi 6.0 ke 7.0 menghadirkan peningkatan pada intinya. Semua module kini dapat berinteraksi dengan setiap node pada saat runtime, sehingga node tidak lagi bergantung pada module tertentu. Versi ini juga menambahkan antrian API, upgrade jQuery dan modifikasi fitur translasi untuk mendukung konteks pesan.
Untuk search engine optimization (SEO), versi 7.0 menambahkan link rel=”canonical” pada node dan comments untuk mencenggah pengindeksan duplikat konten. Manipulasi gambar juga telah ditingkatkan dan file menjadi entitas sendiri.
Sebagai tambahan, pengguna kini dapat login dengan OpenID.
Drupal 8.0
Versi ini merupakan yang paling baru untuk saat ini. Pada versi ini ini kebanyakan kode merupakan object oriented. Banyak kode API kini memiliki sistem plugin. Konfigurasi kini bersama file YAML dan bisa diatrus bersamaan dengan kode.
Dan yang paling penting adalah konsep Big Pipe, yang merupakan konsep dari Facebook. Konsep ini dapat membantu halaman website untuk tampil dengan lebih cepat, dengan mengirimkan file cacheable terlebih dahulu. Module migrate kini juga dapat membantu migrasi secara seamless dari versi 6.0 atau 7.0.
Apa yang bisa kita harapkan selanjutnya?
Evolusi Drupal secara konsisten memprioritaskan adaptasi untuk penggunaan yang semakin mudah. Berharap untuk terus melihat kelanjutan fleksibilitas dari evolusi Drupal.
Jakartawebhosting.com menyediakan layanan Drupal Hosting, dengan kecepatan dan stabilitas pusat data dan server yang baik, up time server 99,9%, team support yang siap membantu 24 jam dan biaya langganan yang menarik.