Tips Mempercepat Web Server Nginx
Nginx menjadi web server favorit banyak developer, karena mampu menghadirkan kinerja yang cepat dan 100% cocok dengan semua bahasa pemrograman web, dan menjadi alternatif terbaik dari Apache 2. Nginx dapat bekerja sangat baik, mendukung website besar dengan traffic yang sangat padat, dan tetap mampu menawarkan kinerja yang cepat dan stabil. Dan dengan beberapa optimasi kita dapat mempercepat web server Nginx dan juga load time website.
Pada artikel kali ini saya akan membahas beberapa cara untuk mempercepat web server Nginx untuk menghadirkan kinerja terbaik.
1. Mengkonfigurasi Nginx Worker Process
Banyak developer yang biasanya men-set variabel Nginx worker_processes ke 4, 8 atau 12 tanpa tahu nilai sebenarnya dari arahan ini. Salah satu tips terbaru untuk mempercepat web server Nginx adalah dengan mengganti: worker_processes selalu ke auto, seperti yang direkomendasikan oleh developer Nginx. Semenjak Nginx 1.9.10, worker_processes dapat di-set ke auto dan secara otomatis akan menggunakan semua CPU yang tersedia.
2. Mengkonfigurasi Worker Connections
Nginx worker connection menentukan jumlah koneksi maksimal yang bisa ditangani oleh setiap worker process. Jika worker processes di-set 4, dan worker connection di-set 10 berarti dapat menangani maksimal 40 koneksi. Untuk yang terbaik, kita bisa men-set worker_connections ke 512 atau 1024.
3. Menonaktifkan Access Logs dan Batasi Error_log
Nginx memiliki banyak data logs di dalamnya, dan kebanyakan jika mempunya website dengan traffice yang cukup tinggi. Jika kamu tidak punya aplikasi yang menganalisa data dari visitor secara real time, maka tidak ada kebutuhan untuk menyimpan access_log. karena akan menghabiskan disk space, dan juga menambah load ke server karena secara selalu menulis data baru.
4. Mengaktifkan Cache Browser
Salsh satu tips lainnya untuk mempercepat web server Nginx adalah mengaktifkan cache browser. Nginx memiliki kemampuan untuk menentukan konfigurasi cache untuk semua file statis (Javascript, gambar, ikon, dan lainnya).
5. Mengaktifkan Gzip
Kompresi Gzip juga merupakan salah satu teknik untuk meningkatkan kecepatan website dan menghemat bandwidth dari sisi server. Ketika kompresi Gzip aktif, Nginx akan mentransfer data tiga kali lebih cepat dibandingkan tanpa kompresi. Hal ini harus dilakukan oleh semua pengguna Nginx.
6. Open_file Cache
Sistem Unix dan Linux berbasis pada file, hal ini berarti file dilibatkan pada setiap task dari sistem. Nginx open_file_cache dapat digunakan untuk meng-cache file descriptor dari file yang paling sering diakses, dapat meningkatkan kecepatan akses dan menghindari aktivitas I/O yang tidak diperlukan. Open_file_cache dapat digunakan untuk menyimpan informasi seputar file seperti: open file size, modification times dan descriptor, directory information dan juga file lookup error.
7. Tweak Systcl.conf
File Systcl.conf dapat di-tweak untuk mengoptimalkan Linux tcp kernel yang berhubungan dengan parameter jaringan. Ada dua arahan tertentu yang dapat membuat perbedaan besar pada kinerja Nginx, net.core.somaxconn dan net.ipv4.tcp_max_tw_buckets akan meningkatkan mempercepat web server Nginx.
Pada file systcl.conf, tambahkan:
net.core.somaxconn = 65536 net.ipv4.tcp_max_tw_buckets = 1440000
Jakartawebhosting.com menyediakan layanan Web Hosting, dengan kecepatan dan stabilitas pusat data dan server yang baik, up time server 99,9%, team support yang siap membantu 24 jam dan biaya langganan yang menarik.
www.cheapadultwebcam.com